Banyak sekali orang mengalami stres yg di sebabkan tertumpuknya perasaan kesal, kecewa, sedih dan sebagainya yg berlangsung hari demi hari, tahun demi tahun yg tak sempat di lenyapkan. yg sangat berbahaya perasaan kesal yg datangnya dari keluarga bukan dari orang luar. Menapa? kalau kesal, kecewa itu datangnya orang luar, tentu kita dapat menghindari dengan jalan tidak bertemu lagi dengan mereka. Jika isteri kesal karena suami atau suami kesal karena isteri, kemana hendak pergi? Memang harus kita akui, bahwa orang menikah itu sangat mudah, tetapi membina atau mempertahankan kedamaian di hati itu sangatlah sulit. Hal ini sangat membutuhkan sifat ksatria yg rela menyadari kekurangan dirinya agar dapat menyenangkan pasangan hidupnya.
Alkitab berkata, Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah seperti anak-anak yg kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu.
( Efesus 5 :1-2)
Bagaimana kita bisa mengasihi orang lain jika kita tak dapat mengasihi keluarga sendiri?
Masih belum terlambat untuk mengubah sifat-sifat jelek kita, yg dibutuhkan hanyalah kejujuran & keterbukaan hati kita. Roh kudus akan menolong kita asal kita bersedia dengan sungguh !